Minggu, 30 Oktober 2011

JUVENTUS PADA MASA DI SERI B (2006-2007)


10 Juli 2006: Juventus yang harus bermain di Serie B akibat skandal Calciopolli mendapat seorang manajer baru sekaligus mantan pemain mereka, Didier Deschamps. Beberapa pemain banyak yang hengkang namun tak sedikit yan bertahan seperti: Buffon, Del Piero, Trezeguet, Nedved dan Camoranesi. Pelatih Prancis ini juga mempunyai stok pemain muda yang mumpuni dalam diri Paro, Marchisio, Palladino dan Giovinco.
Juventus memulai petualangan pertama mereka di Serie B dengan hasil yang kurang mulus. Hal itu disebabkan lantaran mereka buta akan kekuatan lawan, pun dengan pengurangan 17 poin di awal kompetisi. Baru pada pekan ketiga semua hal itu berubah dimana mereka berturut-turut mengalahkan Crotone, Modena, Piacenza, Treviso, Triestina, Frosinone dan Brescia. Hasil ini membuat mereka beranjak ke posisi teratas dan semakin mendekati zona promosi ke Serie A.
Akan tetapi, sebuah tragedi naas terjadi saat mereka tengah meretas jalan kembali ke Serie A. Pada 15 Desember 2006, tepat sebelum pertandingan antara Juve melawan Cesena, 2 pemain muda mereka yaitu gelandang Alessio Ferramosca dan kiper Riccardo Neri mengalami kecelakaan saat tenggelam di danau buatan tempat latihan klub, dan membuat mereka meninggal seketika. Dengan kesedihan mendalam atas kejadian ini, Juve kembali ke lapangan dan berhasil meraih kemenangan atas Bologna yang didedikasikan kepada kedua pemuda tersebut.
Di bagian akhir musim, Juve mulai nyaman memimpin klasemen. Selain itu, dua rival terberat mereka Napoli dan Genoa mereka taklukkan masing-masing 2-0 dan 3-1. Dan, pada 19 Mei 2007, kemenangan besar atas Arezzo membuat mereka secara matematis promosi ke Serie A dan diikuti dengan kemenangan kandang atas Mantova yang membuat mereka memastikan menjadi juara Serie B. Di lain pihak, Deschamps memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Juventus. Giancarlo Corradini dipilih menangani tim sampai akhir musim dan pada 4 Juni, Juventus mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan manajer baru: Claudio Ranieri.

Warna, logo, dan julukan JUVENTUS


Juventus telah bermain memakai kostum berwarna hitam dan putih ala zebra sejak tahun 1903. Aslinya, Juve bermain memakai kostum berwarna pink, tetapi karena satu dan lain hal, salah satu pemain Juve malah tampil dengan pakaian belang. Akhirnya Juve memutuska untuk beralih kostum menjadi belang hitam-putih.
Juventus lantas menanyakan pada pemain yang memakai baju belang tersebut, yaitu orang Inggris bernama John Savage, apakah ia bisa mengontak teman-temannya di Inggris yang bisa menyuplai kostum Juve dengan warna tersebut. Ia lantas menghubungi temannya yang tinggal di Nottingham, yang menjadi supporter notts country untuk mengirim kostum belang hitam-putih ke Turin, dan temannya tersebut menyanggupinya.
Logo resmi Juventus Football Club telah mengalami berbagai perubahan dan modifikasi sejak tahun 1920. Modifikasi terakhir adalah pada musim 2004-05. Dimana saat itu mereka mengubah logo menjadi oval, dengan lima garis vertical, dan banteng yang dibentuk dalam sebuah siluet. Dahulu sebelum musim 2004-05, Juve memiliki sebuah symbol berwarna biru (yang merupakan symbol lain dari kota Turin). Selain itu ditambahkan juga dua bintang yang menggambarkan mereka sebagai satu-satunya klub yang mampu memenagi gelar Seri-A 20 kali. Sementara di era 1980-an, logo Juve lebih banyak dihiasi dengan siluet seekor zebra, menggambarkan mereka sebagai tim zebra kuat di Seri-A.
Dalam perjalanan sejarahnya, Juve telah memiliki beberapa nama julukan, la Vecchia Signora (the Old Lady dalam bahasa Inggris atau "si Nyonya Tua" dalam bahasa Indonesia) merupakan salah satu contoh. Kata "old" (tua) merupakan bagian dari nama Juventus, yang berarti "youth" (muda) dalam latin.Nama ini diambil dari usia para pemain Juventus yang muda-muda di era 1930-an. Nama "lady" (nyonya) merupakan bagian dari sebutan para tifoso ketika memanggil Juve sebelum era 1930-an. Klub ini juga mendapat julukan la Fidanzata d'Italia (the Girlfriend of Italy dalam bahasa Inggris atau "Pacar Italia" dalam bahasa Indonesia), karena selama beberapa tahun, Juve selalu memasok pemain baru dari daerah selatan Itala seperti dari Naples atau Palermo, dimana selain bermain sebagai pemain sepak bola, mereka juga bekerja untuk FIAT sejak awal 1930-an. Nama lain Juve adalah: I Bianconeri (the black-and-whites, atau Si Belang) dan Le Zebre, atau Si Zebra) yang merujuk pada warna kostum Juventus.

JUVENTUS

Juventus merupakan tim tersukses di italia dengan mengantongi 27 kali juara Serie A (1905, 1925/26, 1930/31, 1931/32, 1932/33, 1933/34, 1934/35, 1949/50, 1951/52, 1957/58, 1959/60, 1960/61, 1966/67, 1971/72, 1972/73, 1974/75, 1976/77, 1977/78, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1985/86, 1994/95, 1996/97, 1997/98, 2001/02, 2002/03)
1 kali juara Serie B (2006/07)

9 kali juara Coppa Italia (1937/38, 1941/42, 1958/59, 1959/60, 1964/65, 1978/79, 1982/83, 1989/90, 1994/95)

4 kali juara SuperCoppa Italia: (1995, 1997, 2002, 2003)

2 kali juara Piala/Liga Champions (1984/85, 1995/96)

1 kali juara Piala Winner (1983/84)

1 kali juara Piala Intertoto (1999/00)

3 kali juara Piala UEFA (1976/77, 1989/90, 1992/93)

2 kali juara Piala Super Eropa (1984, 1996)

2 kali juara Piala Interkontinental (1985, 1996)

1 kali juara Trofeo TIM (2009)

juventus merupakan tim paling suskes di italia dengan mempunyai stadium sendiri yang bernama juventus arena 
profil tim JUVENTUS :

Berdiri: 1897
Alamat: C.so Galileo Ferraris, 32 - 10128 Italy
Telepon: +39 011-65631
Faksimile: + 39 011-5119214
Surat Elektronik: ufficiostampa@juventus.com
Laman Resmi: http://www.juventus.com
Ketua: Andrea Agnelli
Direktur: Giuseppe Marotta
Stadion: Juventus Arena, Turin
pernah juve terdegradasi ke seri B pada tahun 2006-2007 karena kasus calsiopoli,,tetapi setahun kemudian juve kembali ke kasta tertinggi seri A italia dan sekarang sedang memupuk kekuatan untuk mendapatkan scudetto untuk ke 29 kalinya.

Senin, 10 Oktober 2011

PERSAINGAN BISNIS DUNIA DAN PERBEDAAN ANTARA PASAR TRADISINAL DAN E-COMMERS

PERSAINGAN BISNIS DUNIA DAN PERBEDAAN PASAR TRADISIONAL DAN E-COMMERS

Persaingan dalam dunia bisnis bukan hal yang yang tabu, melainkan sudah begitu alamnya. Tanpa persaingan,bisnis tak akan maju, karena tak akan ada pacuan untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau konsumen. Padahal tuntatan konsumen bukan saja terus berkembang dan bervariasi, melainkan akan spesifik dan lebih personal.
Tuntutan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, memang tidak sepenuhnya didorong dari dalam, karena tak jarang dorongan itu juga datang dari luar. Kalangan industri atau produsen, boleh dikata bisa menjadi mesin pendorong memunculkan berbagai kebutuhan baru dikalangan konsumen, dan itu lebih tertuju pada produk atau jasa. Namun, konsumen pun tak jarang mendorongkan kebutuhan baru, misalnya keinginan untuk dilayani sesuai kebutuhannya, yang saat ini tampaknya lebih pada layanan-layanan yang lebih personal. Sentuhan yang lebih personal ini, bukan saja monopoli kalangan atas melainkan kalangan menengah pun semakin menutut hal itu.
Karenanya, perusahaan-perusahaan dimana saja di dunia, sekarang ini, semakin dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang lebih personal, kadar atau tingkatnya bisa jadi berbeda-beda, namun tren besarnya sudah ke sana sehingga mau tak mau mereka harus mampu membangun eksistensi melalui peningkatan daya saing bisnis dan perusahaannya.
Beberapa hal penting, yang sekaligus menjadi kepentingan strategis bisnis, yang seharusnya menjadi perhatian para pengelola bisnis, terutama dalam meningkatkan daya saing mereka adalah : compliance management, profitability management, process improvement, cost management, performance improvement, dan business innovation. Dengan semakin meningkatknya penerapan teknologi informasi (TI) di banyak perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini, maka sangat perlu dilakukan penyelarasan antara bisnis dan TI. Dengan menerapkan beberapa hal penting ini, yang berarti menerapkan business performance management yang tepat, maka semakin memungkinkan tercapainyakeberhasilan pengolalaan bisnis yang optimal.
Business Performance Management dibangun untuk menciptakan suatu organisasi yang akuntansi dalam performansi (performance-accountable organization), dimana tuntutannya adalah bagaimana masing-masing karyawan dapat bekerja sama menuju suatu tujuan tertentu yang sama. Mereka juga dapat menentukan terobosan-terobosan akuntabilitas dan performance dalam semua tindakan mereka. Jika tujuan ini tercapai, maka baik CEO maupun CFO, dapat melaporkan performansi tersebut secara terbuka dan lebih meyakinkan, yang di sisi lain konsumen atau pelanggan juga akan merasakan peningkatkan performansi berupa meningkatnya pelayanan.
Salah satu kunci penggerak dari organisasi yang akuntabel performansinya adalah komitmen dari manajemen untuk terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari setiap karyawannya mengenai apa-apa yang dapat mendongkrak performansi. Misalnya, apa dampak potensialnya dari suatu akuisisi pelanggan secara terencana terhadap neraca keuangan perusahaan? Dapatkah inventori perusahaan yang ada saat ini memenuhi perkiraan sebelumnya? Bagaimana keadaan penjualan saat ini, jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya? Hal ini tentu akan memberikan suatu gambaran yang utuh bagi setiap karyawan tentang apa sebenarnya dampak dari setiap kegiatan yang dilakukannya tehadap perusahaan.
Peningkatan performansi bisnis ini, pada saat yang sama harusnya berdampak pada kualitas pelayanan kepada pelanggan, tentu pada akhirnya akan kembali lagi pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa yang disediakan perusahaan, yang muncul dalam bentuk peningkatan pembelian yang mendorong peningkatan revenue. Hal ini tentu akan berdampak pada pendapatan perusahaan dan sekaligus mempertahankan eksistensi perusahaan dalam pusaran persaingan yang sangat kompetitif dewasa ini.
Pelanggan yang loyal merupakan salah satu asset perusahaan yang sangat penting. Di era global, di mana perdagangan bebas tidak terproteksi sama sekali, maka tumpuan perusahaan agar dapat bertahan hidup adalah pelangan-pelanggan yang loyal. Maksudnya loyalitas adalah komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang suatu produk/jasa yang disukai secara konsisten di waktu yang akan datang. Perusahaan diuntungkan dengan adanya pelanggan yang loyal, terutama menghemat biaya perolehan (mendapatkan) pelanggan-pelanggan baru di tengah-tengah iklim kompetisi yang ketat dan kemampulabaan perusahaan di waktu yang akan datang.
Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua aktivitas perusahaan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan mampu memberikan value (nilai) kepada setiap pelanggan. Jadi, kunci untuk membuat atau menjadikan pelanggan loyal kepada perusahaan yaitu kepuasan pelanggan, tetapi dalam tingkat yang tinggi (high level) atau highly statisfied. Sebab, pelanggan yang hanya merasa puas (just satisfy) akan mudah berganti kepada produk/jasa perusahaan-perusahaan lain yang menawarkan insentif (potongan harga) yang tinggi, terlebih-lebih pelanggan yang tidak loyal. Sebaliknya, pelanggan yang sangat puas memilki ikatan emosional.
Persaingan adalah kondisi yang sangat baik bagi pebisnis untuk membuktikan kehandalannya dalam menjalankan bisnis. Dalam persaingan yang sangat ketat, kepiawaian berdagang sangat menentukan. Perpaduan antara kejujuran dan kejeniusan akan menentukan keberhasilan seorang pebisnis. Kondisi persaingan yang sehat akan melahirkan tumbuhnya rasa percaya di antara para pegiat bisnis. Pesaing, pembeli, dan juga pemodal akan merasakan keuntungan dari persaingan yang sehat. Pembeli tidak akan tertipu, karena mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang wajar. Pesaing kita tidak akan kecewa karena kita tidak menjatuhkan harga atau mengatakan jelek kualitas barang yang dijualnya. Dan pemodal mendapatkan keuntungan yang lumayan karena usahanya dijalankan dengan benar, tanpa khawatir ditipu oleh yang mengelola perniagaannya.
Berpikir kreatif adalah modal awal seorang pebisnis sukses. Tanpa kreativitas, bisnis apapun yang dibangun akan lekas tumbang. Berpikir kreatif juga tidak sesulit yang kita kira. Adakalnya, persaingan bisnis memunculkan pertentangan, bahkan tidak jarang melahirkan permusuhan. Saling banting harga, menghasut, bahkan memboikot jalur distribusi. Persaingan seperti ini hanya akan mempercepat habisnya modal, berkurangnya pelanggan, dan hilangnya mitra. Bahkan tidak jarang mengurangi ketenteraman hidup. Sebab, kekecewaan dan kedengkian cenderung menjadi poenyebab tindak kekerasan dalam dunia bisnis. Karenanya, sikapilah persaingan dengan hati yang bening dan gunakan akal sehat.

Perbedaan pasar Tradisional dan E-commers
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Tradisional
Pasar Tradisional merupakan pasar yang memiliki keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern. Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.
Selain keunggulan yang tadi, pasar tradisional juga merupakan salah satu pendongkrak perekonomian kalangan menengah ke bawah, dan itu jelas memberikan efek yang baik Negara. Dimana Negara ini memang hidup dari perekonomian skala mikro dibanding skala makro.
Sisi kekeluargaan antara pembeli dan penjual menjadi satu pemandangan yang indah kala berada di pasar dan bahkan ada juga yang namanya langganan dan itu bisa menjadi hubungan yang tidak bisa terpisahkan bagaikan persaudaraan yang sudah sangat dekat sekali.
Dibalik kelebihan yang dimiliki pasar tradisional ternyata tidak didukung oleh pihak pemerintah, salah satunya terlihat pemerintah lebih membanggakan adanya pasar modern dari pada pasar tradisional, yang itu dilakukan dengan cara “mengusir” satu per satu pasar tradisional dengan cara dipindahkan dari tempat yang layak ke tempat yang jauh dan kurang refresentatif.
Selain itu tidak di perhatikan pemerintah, pasar tradisional juga memiliki Kelemahan. Sisi kelemahan yang paling urgen ialah pada kumuh dan kotornya lokasi pasar. Bukan hanya itu saja, banyaknya produk yang banyak didagangkan oleh oknum pasar tradisional dengan mendagangkan barang yang menggunakan bahan kimia dan itu marak di pasar tradisional.
Bukan hanya itu saja, pengemasan pasar juga membuat kurang diliriknya pasar tradisional, bahkan mungkin makin hari bukan malah makin bagus akan tetapi malah makin buruk kondisinya. Dan jelas hal itu cukup berbahaya bagi keberadaan pasar tradisional.
Hal-hal tersebutlah yang membuat konsumen menjadi malas untuk pergi ke pasar Tradisional. Padahal kalau hal itu lebih diperbaiki, bukan tidak mungkin perekonomian kerakyatan bisa hidup kembali.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI E-COMMERCE
Dalam implementasinya, keuntungan dari e-commerce tidak saja dirasakan oleh para pebisnis tetapi juga dapat dirasakan oleh konsumen, masyarakat luas dan pemerintah. Di bawah ini merupakan gambaran keuntungan dan kekurangan dari e-commerce yang dirangkum dalam tiga bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta masyarakat dan pemerintahan. Adapun keuntungan e-commerce pada produsen adalah:
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu. Adapun keuntungan e-commerce pada konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Adapun keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service yang dihasilkan.