Sabtu, 29 Maret 2014

Kontribusi Budaya Dalam Bidang TI

Kontribusi Teknologi Pendidikan dalam Pembangunan Pendidikan

Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya.  Semakin maju suatu budaya, semakin banyak dan canggih teknologi yang digunakan, dimana teknologi merupakan sistem yang diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu, yang pada intinya mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada
Setiap teknologi, tidak terkecuali teknologi pendidikan  merupakan sebuah proses untuk menghasilkan nilai tambah, sebagai produk atau piranti untuk dapat digunakan dalam aneka keperluan dan sebagai sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berkaitan untuk suatu tujuan tertentu.
Teknologi pendidikan telah berkembang sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Perkembangan tersebut dilandasi oleh sarangkaian kaidah atau dasar yang dijadikan patokan kebenaran, yakni ontology atau rumusan tentang objek formal atau pokok telaah yang merupakan gejala pengamatan yang tidak digarap oleh bidang telaah lain ; epistemology yaitu usaha atau prinsip intelektual untuk memperoleh kebenaran dalam pokok telaah yang telah ditentukan ; dan aksiologi atau nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang telah ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral atau etika dan nilai seni dan keindahan atau estetika.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin keilmuan berpegangan pada serangkaian postulat sebagai berikut :
1.    Lingkungan senantiasa berubah. Perubahan itu ada yang direkayasa, ada yang dapat diperkirakan.
2.    Jumlah penduduk semakin bertambah, meskipun dengan prosentase yang mengecil. Mereka semua perlu belajar dimana saja, kapan saja, dan berlangsung sepanjang hayat.
3.    Sumber-sumber tradisional semakin terbatas, sehingga harus dimanfaatkan sebaik dan seoptimal mungkin termasuk pencarian sumber baru.
4.    Adalah hak setiap pribadi untuk dapat berkembang semaksimal mungkin selaras dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan
5.    Masyarakat berbudaya teknologi, yakni teknologi merupakan bagian yang tertanam dan tumbuh dalam setiap masyarakat dengan kadar yang berbeda.
Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia. Belajar itu sendiri dapat diartikan sebagai perubahan pada diri seseorang atau lembaga yang relative menetap dan berkembang dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan yang disebabkan karena pemikiran dan pengalaman.
Berdasarkan postulat di atas, diketahui ada serangkaian gejala belajar yang belum tergarap secara baik, yakni :
1.    Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya
2.    Adanya berbagai sumber belajar baik yang terlah tersedia maupun yang dapat direkayasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan dengan baik untuk keperluan belajar.
3.    Diperlukan adanya suatu usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar setiap orang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.
4.    Diperlukan adanya pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien, dan selaras.
Usaha khusus yang terarah dan terencana bukan sekedar menambah apa yang kurang, melainkan diperlukan pendekatan-pendekatan dalam merancang, mengembangkan, mendayagunakan, mengelola, menilai, meneliti proses, sumber dan sistem belajar pada manusia, yakni :
1.    Pendekatan isomeristik berupa penggabungan berbagai kajian/bidang keilmuan ke dalam suatu bulatan tersendiri.
2.    Pendekatan sistematik dengan memandang sesuatu secara menyeluruh serta berurutan dan terarah dalam memecahkan masalah.
3.    Pendekatan sinergistik yang menjamin adanya nilai tambah keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dilaksanakan sendiri-sendiri.
4.    Pendekatan efektifitas dengan menjalankan sumber yang sengaja dikembangkan denga sumber daya yang ada.
5.    Pendekatan produktifitas dengan memberikan masukan tambahan atau masukan baru menggantikan yang lama dengan hasil yang meningkat.
6.    Pendekatan inovatif dengan mengkaji permasalahan secara holistic dan kemudian menjawab jawaban baru yang belum ada sebelumnya
Berdasarkan pendekatan tersebut, maka teknologi pendidikan tidak hanya membantu memecahkan masalah belajar dalam konteks sekolah, namun dalam seluruh konteks kehidupan masyarakat dengan mengembangkan atau menggunakan berbagai sumber. Belajar tidak hanya dalam konteks sekolah, tetapi dalam seluruh konteks masyarakat, maka teknologi pendidikan beroperasi dimana belajar itu diperlukan, baik oleh perorangan, kelompok, maupun organisasi.
Kontribusi teknologi pendidikan dalam pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran dapat dibedakan menjadi lima kategori, yakni :
1.    Penyediaan tenaga profesi yang kompeten untuk memecahkan masalah belajar.
2.    Pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan
3.    Pengembangan sistem belajar pembelajaran yang inovatif
4.    Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar mengajar.
5.    Peningkatan kinerja organisasi dan sumber daya manusia agar lebih produktif.
Pasca pengesahan UU Sisdiknas Nomor. 20 Tahun 2003 terjadi perubahan besar dalam konteks pengelolaan proses pendidikan di Indonesia. Dalam UU tersebut tidak lagi dikenal istilah pengajaran melainkan pembelajaran. Istilah dan konsep pembelajaran telah diciptakan dan digunakan dalam kalangan teknologi pendidikan sejak tahun 1978.
Penggunaan istilah pembelajaran menggantikan pengajaran mengacu pada terciptanya kondisi yang memungkinkan setiap orang berkembang potensinya secara optimal, dengan dikembangkan dan dimanfaatkannya berbagai strategi dan sumber belajar. Selain itu pada konsep pembelajaran guru lebih bersifat fasilitator yang membuat siswa belajar sendiri dengan mewujudkan “student center”, sehingga diharapkan setiap siswa maupun guru dapat senantiasa belajar dan menemukan sendiri ataupun atas bantuan orang lain konsep-konsep yang dipelajari.
Selain itu, fungsi teknologi pendidikan dalam pembelajaran salah satunya adalah penyediaan dan pengorganisasian sumber belajar. Sumber belajar merupakan asal yang mendukung terjadinya belajar, mencakup orang, isi, pesan, media, alat, teknik, dan latar lingkungan yang mengandung informasi dan dirancang atau dimanfaatkan untuk memfasilitasi seseorang belajar, sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri.
Penetapan standar proses sebagai salah satu standar nasional pendidikan, dapat dikatakan merupakan salah implementasi dari konsep teknologi pendidikan sebagai proses untuk memperoleh nilai tambah. Demikian pula konsep tentang sumber belajar, pendidikan terbuka daan multi makna, menajemen berbasis sekolah, pendidikan jarak jauh, merupakan salah satu kontribusi dari teknologi pendidikan.
Kaitannya dengan penyediaan tenaga profesi baik akademisi maupun praktisi, telah menyebar di dalam maupun keluar lingkungan pendidikan, yaitu lembaga pelatihan, lembaga pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga media massa, serta lembaga atau organisasi bisnis dan industri yang berniat menjadi organisasi belajar. Mereka berkarya dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan dengan belajar, seperti merancang pembelajaran, artis grafis, ahli media, ahli evaluasi, pemograman computer, dan lain sebagainya.
Kontribusi lain yang berupa kegiatan terwujud dengan tumbuh dan berkembangnya pola pendidikan dan pembelajaran. Program aplikasi teknologi pendidikan sekarang sudah menyebar bahkan sudah melembaga. Hal ini terjadi karena banyaknya tenaga yang terdidik dalam bidang teknologi pendidikan  dan banyaknya penerapan teknologi pendidikan yang terintegrasi dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang akhirnya menjadi suatu bagian yang integral dalam system pendidikan.
Perkembangan terkini system pendidikan dan pembelajaran mempunyai implikasi yang banyak, jauh dan menyeluruh dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga diperlukan penyelenggaraan pendidikan dengan semangat reformatif, dengan melakukan tindakan lain yang berbeda berdasarkan pola pikir yang sesuai dengan perkembangan lingkungan..
Teknologi Pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu telah memberikan kontribusinya dalam pembangunan pendidikan. Diharapkan dengan adanya kontribusi teknologi pendidikan dalam pelaksanaan pendidikan ini, akan berpengaruh terhadap upaya penyesuaian pendidikan dengan perkembangan terkini, yang pada akhirnya akan membantu dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, melalui komitmen sungguh-sungguh dari para teknolog pendidikan.


Pemilihan Umum pertama Saya Untuk Memilih Walikota Bekasi

kali ini saya mau berbagi cerita dan sedikit pemikiran mengenai keikutsertaanku dalam pesta demokrasi Indonesia, yakni PEMILU Walikota Bekasi. Seperti yang kita ketahui, untuk bisa mengikuti pemilu kita harus memiliki KTP (kartu tanda penduduk) atau paling tidak berusia 17 tahun sebelum pendataan oleh panitia pemilu, yang merujuk pada data di KK (kartu keluarga). Nah pada tahun 2013 usia saya sudah mencapai usia 20 tahun dan sudah memiliki KTP, jadi otomatis bisa ikut untuk memberikan hak suara untuk memilih walikota Bekasi.

Beberapa hari sebelum hari pemilihan panitia pemilu memberikan undangan kepada orang- orang yang yang telah terdaftar pada DPT (daftar pemilih tetap) yang sudah didata sebelumnya. Keluarga saya sendiri menerima undangan tersebut kurang lebih 3 atau 4 hari sebelum pelaksanaan pemilu. Jadi saya bisa menyiapkan waktu untuk mengikuti pemilu tersebut.

Pada saat itu ada 5 calon wali kota bekasi, pada saat itu saya sebenarnya masih bingung ketika bagaimana caranya untuk mencoblos dalam pemilu dan akhirnya saya di beri penjelasan oleh orang KPU(komisi pemilihan umum) bagaimana cara mencoblos yang benar. Akhirnya penjelasan itu bermanfaat bagi saya karena dengan adanya penjelasan sebelum pemilihan jadi kita bisa tau bagaimana cara mencoblos yang baik dan benar, agar tidak terjadi keslahan ataupun GOLPUT .

Pada hari pemilihannya saya dengan yakin datang ke pemilihan lalu menuju kotak suara untuk mencoblos calon walikota bekasi. Semoga walikota yang saya pilih bisa membuat bekasi lebih maju. Semoga pemimpin di masa yang akan datang bisa merubah dari situasi tersebut diatas ke situasi yang lebih baik lagi, meskipun memang bukan urusan yang mudah namun pasti kelak akan ada yang mewujudkannya.